Pelantikan Presiden baru tanggal 20 Oktober 2014 menjadi start bagi
pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).
Pelantikan belum dilakukan, namun masyarakat telah melihat hadirnya
"oposisi" yang kali ini akan diperankan oleh Koalisi Merah Putih
(KMP) yakni koalisi pendukung Capres Prabowo pada Pilpres lalu. Hadirnya
oposisi merupakan hal yang baik sebagai penyeimbang dan pengawas jalannya
pemerintahan di bawah Presiden. Contohnya terjadi di Amerika, dua partai besar
yaitu partai Republik dan partai Demokrat saling berhadapan. Ketika Presiden
terpilih berasal dari partai Republik maka peran oposisi diperankan oleh partai
Demokrat, demikian pula sebaliknya ketika Presiden terpilih berasal dari partai
Demokrat maka peran oposisi diperankan oleh partai Republik. Kebijakan yang
dibuat oleh pemerintah (Presiden dan kabinet) akan selalu dikritisi oleh pihak
oposisi sehingga pemerintah (Presiden dan kabinet) akan berhati-hati dan teliti
dalam menentukan arah kebijakannya.
Pertarungan antara koalisi Indonesia Hebat (pendukung Jokowi) dengan
Koalisi Merah Putih telah terjadi di parlemen dalam menentukan para pimpinan di
DPR dan MPR. Namun demikian, pertarungan sebenarnya justru akan dimulai sejak
pelantikan 20 Oktober 2014. Pertarungan yang sebenarnya adalah pertarungan
memperjuangkan hak dan kesejahteraan rakyat demi kehidupan Indonesia yang lebih
baik. Pemerintah dan juga oposisi harus tetap menyalakan semangat
pertarungannya tidak hanya ketika pemilihan pimpinan di parlemen, namun juga
dalam memperjuangkan hak konstitusional masyarakat Indonesia dan tentu saja
membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Pemerintahan baru harus berhati-hati
dan teliti dalam membuat kebijakan, di sisi lain KMP sebagai oposisi harus
senantiasa kritis terhadap kebijakan pemerintahan Jokowi, namun harus pula
"sportif" mendukung jika kebijakan yang dibuat pemerintahan adalah
kebijakan yang dinilai tepat.
Selamat datang pemerintahan baru, selamat bekerja untuk rakyat Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar