Jumat, 12 Juni 2015

Sekilas tentang Table Manner

Table Manner adalah suatu hal yang sering saya dengar namun masih asing bagi saya. Beberapa waktu lalu saya mendapat kesempatan mengikuti pelatihan atau dapat disebut kursus singkat mengenai table manner di salah satu hotel internasional ternama di Jakarta. Penyampai materi adalah asisten manager yang bertanggung jawab terhadap menu hidangan di hotel tersebut. Yang menarik dari pelatihan ini dibandingkan pelatihan lainnya adalah karena selain praktik langsung, dapat pengetahuan baru, dan tentunya nyicipi hidangan restoran hotel pula.
Sejarah table manner bermula dari Raja Louis dari Perancis yang memiliki kebiasaan mengadakan jamuan dan mengundang para bangsawan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Pada era sekarang, table manner menjadi hal yang wajib dipahami dalam pergaulan internasional terutama orang-orang yang sering bertemu atau membangun relasi antara bangsa. Pernah saya dengar bahwa table manner ini juga sering dipelajari oleh para pejabat atau pimpinan lembaga. Begitu pentingnya bahkan mereka menyisihkan waktu khusus untuk secara privat berlatih mengenai tata sikap di meja makan ini sehingga tidak kaku lagi ketika harus menghadiri acara jamuan resmi.
Yang saya tangkap dari kursus singkat tempo hari, inti dari table manner adalah tentang bersikap saat menyantap hidangan agar sesuai dengan standar yang berlaku secara internasional. Sikap tersebut meliputi cara duduk, cara menggunakan alat makan, kebiasaan yang ada di meja makan, hingga cara mengakhiri santapan.

1. Sikap Duduk.
Jangan duduk sebelum tuan rumah mempersilahkan duduk. Duduklah setelah pelayan membukakan kursi. Duduk yang baik adalah tidak menyender dan tidak membungkuk, tidak terlalu maju dan tidak terlalu mundur. Saat duduk, letakkan telapak tangan  di atas paha.

2. Serbet (Napkin)
Biasanya di meja masing-masing sudah disiapkan serbet atau napkin secara terlipat. Ketika sudah dipersilahkan duduk, bukalah lipatan serbet dan lipat kembali membentuk segitiga besar. Letakkan serbet di atas paha seperti sedang memangku serbet. Serbet ini fungsinya selain untuk melindungi pakaian juga digunakan ketika menyapu mulut dari makanan yang menempel. Selama menikmati hidangan, napkin harus selalau di atas paha (ingat, di paha sendiri, bukan di paha orang lain lho..).

3. Alat Makan.
Di meja makan biasanya sudah tersedia alat makan berupa sendok, garpu, pisau, piring, dan juga gelas. Bentuk dan ukuran alat-alat makan tersebut dapat bermacam-macam, ada yang kecil, sedang, dan besar. Hidangan akan disajikan secara berurutan satu per satu, mulai dari hidangan pembuka (appetizer), hidangan sup (soup), hidangan utama (main course), hingga hidangan penutup (dessert). Masing-masing hidangan tersebut pun akan disantap satu per satu. Nah, alat makan berupa sendok, garpu, pisau akan diletakkan secara berjejer di meja sesuai dengan urutan hidangan yang disajikan.

Gunakan alat makan dari yang terluar secara berurutan karena alat makan tersebut diletakkan telah sesuai dengan urutan hidangan tersebut. Dengan demikian, tidak perlu khawatir dengan apa fungsi alat makan yang berbeda-beda ukuran itu. Cukup gunakan alat makan sesuai dengan urutan dimulai dari yang diletakkan terluar.

4. Minum
Gelas yang digunakan adalah gelas dengan tangkai di bawahnya (seperti gelas sirup). Ketika hendak minum maka bagian yang dipegang adalah tangkai tersebut. Untuk ari putih, pelayan secara otomatis akan menuangkan kembali minuman jika melihat air putih di meja kita telah berkurang atau habis. Gelas biasanya diletakkan berada di posisi sebelah kanan depan.

5. Menyantap Roti
Roti disajikan dengan mentega (butter). Ketika memakan hidangan roti, pegang roti dengan tangan dan cuil secukupnya. Lalu bagian kecil roti tersebut diolesi mentega menggunakan pisau kecil yang telah disediakan. Setelah diolesi dengan mentega lalu potongan kecil roti tersebut disuapkan ke mulut menggunakan tangan.

6. Menyantap Sup
Saat menyantap hidangan sup, gunakan sendok sup. Ambil sup dengan mengayunkan sendok dari dalam ke luar kemudian disuapkan ke mulut. Arah ayunan sendok dari dalam ke luar adalah untuk menghindari cipratan sup mengenai pakaian.

7. Menyantap Daging/Steak
Hidangan utama (main course) dalam jamuan resmi biasanya berupa steak daging sapi. Alat yang digunakan adalah pisau di tangan kanan, dan garpu di tangan kiri. Fungsi garpu untuk menahan steak sedangkan pisau digunakan untuk mengiris/memotong steak. Suapkan potongan daging dengan menggunakan garpu di tangan kiri. Jangan menyuapkan makanan menggunakan pisau.

8. Selesai Menyantap Hidangan
Hidangan disajikan satu per satu. Oleh karena itu, ketika satu hidangan telah selesai maka pelayan akan mengambil piring dan alat makan yang telah digunakan, kemudian menyajikan hidangan berikutnya. Letakkan alat makan (garpu, pisau, ataupun sendok) sejajar searah jarum jam 4 atau jam 5. Kebiasaan selama ini, ketika selesai makan kita meletakkan alat makan secara menyilang, justru itu menandakan kita meminta tambah hidangan tersebut kepada pelayan.

Jadi, Letakkan alat makan sejajar searah jarum jam 4 atau jam 5 yang menandakan kita telah selesai dengan hidangan tersebut dan pelayan yang melihatnya akan mengambil piring tersebut dan bersiap menyajikan hidangan selanjutnya. Demikian seterusnya hingga hidangan penutup.


9. Sikap dan Etika
Ada beberapa hal yang perlu pula diperhatikan dalam table manner:
  • Jangan menyantap makanan sebelum dipersilakan tuan rumah.
  • Jangan minum sebelum semua orang di satu meja mendapatkan minumannya dari pelayan.
  • Jangan berbicara ketika mengunyah makanan.
  • Apabila ada alat makan yang jatuh dari meja maka biarkan saja karena pelayan akan menggantinya dengan alat makan yang baru.
  • Apabila harus bersin atau batuk maka gunakan serpet (napkin) untuk menutupnya.
  • Jangan gunakan alat komunikasi, kecuali jika ada panggilan penting maka mintalah izin kepada tuan rumah.
  • Jangan meminta tambahan saus atau sambal karena hidangan yang disajikan sudah diperhitungkan takarannya.
  • Apabila membawa tas (biasanya wanita) maka letakkan tas di samping kanan posisi duduk. Jika tas teresebut kecil maka dapat diletakkan di belakang tubuh saat duduk.
  • Apabila hendak ke toilet maka mintalah izin kepada tuan rumah. Lipatlah serbet (napkin) menjadi segitiga kecil serta letakkan di meja. Ketika sudah kembali ke meja makan maka lipat kembali serbet menjadi segitiga besar dan letakkan di pangkuan seperti duduk semula.

Sumber Gambar:
- http://www.chainecalgary.ca/about-us/etiquette-and-table-manners/
- http://cupofjo.com/2012/04/dinner-etiquette/